catatan kecil

November 1, 2009

kista duktus tiroglosus

Filed under: med papers,THT — ningrum @ 6:27 am

PENDAHULUAN

Duktus tiroglossus adalah suatu struktur anatomi embriologis yang membentuk suatu hubungan terbuka antara daerah asal perkembangan kelenjar tiroid dan posisi akhirnya. Kelenjar tiroid mulai berkembang di orofaring saat fetus dan turun ke posisi akhirnya melalui jalur lidah, tulang hyoid, dan otot-otot leher. Hubungan antara posisi asal dengan posisi akhirnya disebut duktus tiroglossus. Duktus ini normalnya atrofi dan menutup sebelum lahir, tetapi dapat tetap tersisa pada beberapa orang. (1)

Kista duktus tiroglosus merupakan kista kongenital paling sering yang terdapat di leher. Kista ini merupakan dilatasi kistik pada sisa epitelial dari saluran duktus tiroglosus, terbentuk selama perpindahan tiroid selama fase embriogenesis. Mereka hadir sebagai massa leher midline pada level membran tirohyoid dan dihubungkan dengan tulang hyoid karena jaraknya yang dekat. Kebanyakan pasien adalah anak-anak, meskipun kemunculan pada segala usia memungkinkan. Pria dan wanita sama-sama bisa terkena, dan kista biasanya asimtomatik namun mereka dapat terinfeksi dan membentuk abses dan aliran cystula. Reseksi servikal merupakan terapi yang direkomendasikan. Infeksi pre-operasi dihubungkan dengan peningkatan resiko rekurensi, dan infeksi harus diterapi dengan antibiotik dibandingkan dengan insisi dan drainase, karena hal ini akan mengakibatkan parut dan mengakibatkan pembedahan nanti menjadi lebih sulit. (2)

Selama migrasi kelenjar yang tersisa berhubungan dengan lidah melalui saluran sempit, duktus tiroglosus. Duktus tersebut biasanya mengalami atrofi dan menghilang dalam 10 minggu. Sebagian saluran dan sisa jaringan tiroid dapat menetap, dimana saja sepanjang turunan berbentuk sabit dari lidah menuju tiroid. Sisa duktus yang paling kaudal dari saluran tersebut adalah lobus parietal yang muncul pada 1/3 orang, dan kita mungkin dapat melihatnya. Kista duktus tiroglosus dapat muncul dimana saja ketika terjadi kegagalan obliterasi lengkap traktus. Dilatasi kistik traktus ini menyisakan hasil pada gambaran klinis massa leher midline. Massa ini biasanya asimtomatik, mobile, dan berlokasi diatas atau dibawah tiroid. (2)

Kista ini merupakan 70% dari kasus kista yang ada di leher. Penatalaksanaan kista duktus tiroglosus yang banyak dilakukan saat ini bertujuan untuk memperkecil angka kekambuhan, yaitu dengan mengangkat kista beserta duktusnya, bagian tengah korpus hiod, traktus yang menghubungkan kista dengan foramen saekum serta mengangkat otot lidah di sekitarnya, seperti yang dilakukan Sistrunk pada tahun 1920. (3)

 DEFINISI

Duktus tiroglossus adalah suatu transitory endodermal tube, yang membawa jaringan pembentuk tiroid pada ujung kaudal, duktus ini menghilang setelah tiroid berpindah ke lokasi sebenarnya di leher, titik asalnya biasanya ditandai pada dasar lidah orang dewasa dengan foramen saekum; terkadang, hasil perkembangannya yang tidak sempurna menyebabkan pembentukan kista sepanjang jalur embrioniknya.(4)

Kista duktus tiroglosus adalah suatu kantung berisi cairan yang terdapat saat lahir pada garis tengah leher. Suatu kista tiroglosus adalah malformasi kongenital (suatu defek lahir). Hal ini terjadi akibat penutupan yang tidak komplit dari suatu segmen duktus tiroglossus, suatu struktur seperti tabung yang normalnya menutup saat perkembangan embrio. Juga disebut kista duktus tiroglossus atau kista tirolingual.(5)

Kista duktus tiroglosus adalah sebuah kantong berisi cairan yang terletak pada garis median leher. Kista ini paling sering muncul bersama pembengkakan lunak dibawah dagu yang bergerak selama proses menelan. Adakalanya kista akan muncul bersama infeksi dengan akibat kemerahan, meningkatnya pembengkakan dan kelembutan. (6)

 EMBRIOLOGI DUKTUS TIROGLOSUS

Kelenjar tiroid adalah kelenjar endokrin tubuh yang pertama kali berkembang, sekitar 24 hari masa gestasi. Kelenjar ini berasal dari proliferasi sel-sel epitel endodermal pada permukaan medial dinding faring yang sedang berkembang. Tempat perkembangan awalnya terletak diantara 2 struktur kunci, yaitu tuberkulum impar dan kopula, dan ini disebut sebagai foramen saekum. (9)

Penurunan awal kelenjar tiroid terjadi di anterior faring. Pada titik ini, tiroid masih terhubung dengan lidah melalui duktus tiroglosus. Duktus tubular kemudian memadat dan berobliterasi seluruhnya (selama 7-10 minggu masa gestasi). Tetapi pada beberapa orang, sisa duktus ini masih tetap dijumpai.(9)

Jika duktus tiroglosus tidak atrofi, kemudian sisa duktus tersebut dapat bermanifestasi klinis sebagai suatu kista duktus tiroglosus. Ketika setengah dari massa kista yang umumnya midline terletak di bawah atau di tulang hyoid, mereka dapat terletak dimana saja mulai dari kartilago tiroid hingga dasar lidah. Jika kista ini ruptur, dapat terbentuk sinus duktus tiroglosus atau fistula duktus tiroglossus yang terdapat pada kulit yang mendasarinya. Karena tulang hyoid berkembang kearah anterior dan dapat mengelilingi duktus tiroglosus, ahli bedah harus memotong bagian sentral tulang hyoid bersamaan dengan kista tersebut (disebut prosedur Sistrunk) (9)

 PATOFISIOLOGI

Kelenjar tiroid pertama kali tampak sebagai divertikulum ventral garis tengah dari dasar faring tepat di distal perlekatan arkus brankial pertama dan kedua yang dikenal sebagai foramen sekum. Tiroid yang berkembang pindah ke distal sepanjang saluran yang melewati ventral korpus hyoid, kemudian membelok dibawahnya dan turun sampai tingkat kartilago krikoidea. (14)

Selama perkembangan janin, kelenjar tiroid asalnya didalam mulut pada pangkal lidah. Kelenjar tiroid sisa terhubung dengan pangkal lidah dengan sebuah cekungan berbentuk tabung (traktus sinus) sampai mencapai posisi akhirnya dibagian bawah leher. Traktus kemudian akan menghilang. Jika tidak, mungkin terdapat cekungan berbentuk tabung persisten yang membuat akumulasi material mukoid dan pada akhirnya pembentukan kista. Sebuah kista duktus tiroglosus paling sering muncul sebelum usia 5 tahun, namun tetap dapat muncul pada segala usia. (6)

Terdapat dua teori yang dapat menyebabkan terjadinya kista duktus tiroglosus :

1)     Infeksi tenggorok berulang akan merangsang sisa epitel traktus, sehingga mengalami degenerasi kistik.

2)     Sumbatan duktus tiroglosus akan mengakibatkan terjadinya penumpukan sekret sehingga membentuk kista.

Teori lain mengatakan, mengingat duktus tiroglosus terletak di antara beberapa kelenjar limfe di leher, jika sering terjadi peradangan, maka epitel duktus juga ikut meradang, sehingga terbentuklah kista. (3)

 ANGKA KEJADIAN

Beberapa penulis menyatakan bahwa kasus ini merupakan kasus terbanyak dari massa non neoplastik di leher, merupakan 40% dari tumor primer di leher. Ada penulis yang menyatakan hampir 70% dari seluruh kista di leher adalah kista duktus tiroglosus. (3)

Kasus ini lebih sering terjadi pada anak-anak, walaupun dapat ditemukan di semua usia. Predileksi umur terbanyak antara umur 0 -­ 2 tahun yaitu 52 %, umur sampai 5 tahun terdapat 38%. Sistrunk (1920) melaporkan 31 kasus dari ± 86.000 pasien anak. Tidak terdapat perbedaan risiko terjadinya kista berdasarkan jenis kelamin dan umur yang bisa didapat dari lahir sampai 70 tahun, rata-rata pada usia 5,5 tahun. (3)

Penulis lain mengatakan predileksi usia kurang dari 10 tahun sebesar 31,5%, pada dekade kedua 20,4%, dekade ketiga 13,5% dan usia lebih dari 30 tahun sebesar 34,6%. Waddell mendapatkan 28 kasus kista duktus tiroglosus secara histologik dari 61 pasien yang diduga menderita kista tersebut. Tri D dkk melaporkan 8 kasus kista duktus tiroglosus dari 1983-1985 di RS Kariadi Semarang. (3)

 LOKASI

Kista duktus tiroglosus dapat tumbuh di mana saja di garis tengah leher, sepanjang jalur bebas duktus tiroglosus mulai dari dasar lidah sampai ismus tiroid. Lokasi yang sering adalah : (3)

–         Intra lingual         : 2,1%

–         Suprahyoid          : 24,1%

–         Tirohyoid              : 60,9%

–         Suprasternal        : 12,9%

Sedangkan Ward mendapatkan dari 72 pasien dengan kista duktus tiroglosus, lokasinya terdapat di : (3)

–         Submental           : 2%

–         Suprahyoid                    : 18%

–         Transhyoid           : 2%

–         Infrahyoid             : 43%

–         Suprasternal        : 3%

Hanlon mendapatkan 1 kasus kista duktus tiroglosus yang lokasinya jauh ke lateral. (3)

 TANDA DAN GEJALA

Kista duktus tiroglosus paling sering dijumpai dengan massa di garis tengah leher yang dapat diraba dan asimtomatis dibawah tingkatan tulang hyoid. Massa pada leher ikut bergerak jika menelan. Beberapa pasien akan mengalami nyeri pada leher atau tenggorokan, atau disfagia. Spektrum gejala klinis mungkin bervariasi. (11)

  • Massa bulat, licin, kecil di bagian depan tengah leher
  • Pembukaan kecil di kulit dekat massa, dengan drainase mucus dari kista
  • Sulit bernafas atau menelan
  • Lembek dan kemerahan (11)

 PEMERIKSAAN KLINIS

Anamnesa dan pemeriksaan fisik memberi standar untuk diagnosa dan dalam pembuatan keputusan terapeutik. Bagaimanapun, jika anamnesa dan pemeriksaan fisik tidak khas untuk kista duktus tiroglosus – sebagai contoh jika massa tidak di midline atau jika pasien adalah anak-anak dan pemeriksaan fisik lebih sulit – ada beberapa studi penciteraan yang telah dianjurkan untuk membantu menegakkan diagnosa. USG dapat membandingkan antara kista dan massa solid, dan USG juga bisa memperlihatkan adanya jaringan tiroid normal. Pemeriksaan ini juga tidak invasif dan tidak mahal, jadi mulai meninggalkan tes-tes yang biasa digunakan oleh kebanyakan dokter. CT-scan memberi informasi tepat mengenai ukuran massa, lokasi dan hubungannya pada struktur lainnya. Hampir sama, MRI memberikan informasi lengkap tentang massa namun, karena adanya studi penciteraan yang tidak begitu mahal namun cukup adekuat, maka MRI jarang digunakan. FNA bisa digunakan untuk diagnosa jaringan langsung jika meragukan. Perhatikan bahwa dalam daftar ini tidak terdapat scan tiroid. Scan tiroid tidak digunakan untuk mendiagnosa kista duktus tiroglosus. (2)

 DIAGNOSA BANDING

          Diagnosa bandingnya adalah massa leher median kongenital, termasuk kista duktus tiroglosus, namun juga termasuk teratoma, yang biasanya mudah dibedakan dari kemunculannya pada neonatus yang memiliki obstruksi jalan napas akibat ukuran massa leher median. Kista dermoid, meskipun dapat muncul dibawah leher, biasanya muncul pada area submentalis. Kista timus, meskipun dapat muncul lebih tinggi pada leher, biasanya muncul di dada dan sama sekali tidak midline. Kelainan lainnya dalam diagnosa banding termasuk kista sebasea atau lipoma – yang terletak lebih superfisial – limfadenopati, malformasi limfatik, dan sarkoma. (2)

          Apa yang secara klasik membandingkan kista duktus tiroglosus dari massa leher midline lainnya adalah elevasinya dengan protrusi lidah dan proses menelan. Massanya naik ketika menelan karena hubungan traktus yang dekat dengan tulang hyoid, dan naik bersama dengan protrusi lidah karena hubungannya dengan pangkal lidah. Pada anak-anak, tidaklah selalu mudah untuk mendeteksinya sesuai teori. Beberapa pasien awalnya muncul dengan massa leher median yang terinfeksi, yang biasanya dibarengi dengan infeksi saluran napas atas. Ada satu hipotesis bahwa hipertrofi jaringan limfoid lokal dengan infeksi saluran napas atas dan tersumbatnya traktus sebagai akibat dari pembentukan kista. Infeksi akut mungkin menghasilkan pembentukan abses dan ruptur, menyebabkan sinus atau fistula persisten. Penting untuk dicatat, bahwa fistula merupakan dapatan dan bukan kongenital kecuali dihubungkan dengan sisa celah brankial. Beberapa pasien dengan sisa duktus tiroglosus tidak pernah menunjukkan gejala klinis. Sebuah studi post mortem terhadap 200 orang dewasa yang tidak memiliki massa leher midline ditemukan 7% insiden sisa kista duktus tiroglosus. Jadi, kebanyakan orang memiliki kista ini dan tidak pernah muncul gejala. (2)

 EVALUASI PRE-OPERASI

Evaluasi pre operasi yang paling penting terhadap pasien dengan dugaan kista duktus tiroglosus adalah untuk memastikan pasien memiliki fungsi kelenjar tiroid normal pada posisi pretrakeal normal. Mengapa hal ini sangat penting? Sebagaimana adanya sisa pada traktus dengan pembentukan sebuah kista, seseorang sebenarnya dapat memiliki jaringan tiroid dimana saja sepanjang traktus ini mulai dari pangkal lidah sampai posisi normal tiroid. Jika seseorang memiliki keseluruhan jaringan tiroid dengan lengkap menahan turunnya, kita dapat melihat bagaimana begitu mudahnya hal tersebut disalahsangkakan sebagai kista duktus tiroglosus. Jika diangkat, maka pasien tidak akan memiliki tiroid; kenyataannya, dalam literatur terdapat banyak laporan pasien yang diduga memiliki kista duktus tiroglosus yang diangkat dan mereka mendapat hipotiroidisme paska operasi yang berlanjut menjadi miksedema pada beberapa kasus. (2)

 INDIKASI OPERASI

          Jadi, setelah mendiagnosa kista duktus tiroglosus dan kita merasa yakin bahwa pasien memiliki fungsi normal jaringan tiroid, dan kita mengusulkan pembedahan pada pasien yang akan bertanya, “Mengapa kista saya harus diangkat?”. Indikasi untuk pengangkatan kista adalah tampilan kosmetik yang tidak diinginkan, infeksi berulang, dan lagi konfirmasi histologi diagnosis – sebagaimana karsinoma juga dapat muncul – meskipun hal ini jarang. Pendekatan bedah telah dikembangkan seiring berjalannya waktu hingga saat ini, ketika prosedur dilaksanakan dengan tepat, angka rekurensi dilaporkan sebesar 3%. Secara historis, kista duktus tiroglosus diterapi dengan eksisi atau insisi sederhana dan drainase. Hal ini dapat dilihat pada angka rekurensi yang tinggi sebesar 50%. Pada tahun 1893, Schlang menyarankan eksisi kista bersama dengan bagian sentral tulang hyoid, dan ini mengurangi angka rekurensi menjadi 20%. Dan pada tahun 1920, Sistrunk menjelaskan sebuah prosedur yang digunakan sekarang ini dengan mengurangi angka rekurensi menjadi 3%. (2)

 PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan kista duktus tiroglosus bervariasi dan banyak macamnya, antara lain insisi dan drainase, aspirasi perkutan, eksisi sederhana, reseksi dan injeksi dengan bahan sklerotik. Dengan cara-cara tersebut angka kekambuhan dilaporkan antara 60-100%. Schlange (1893) melakukan eksisi dengan mengambil korpus hioid dan kista beserta duktus-duktusnya; dengan cara ini angka kekambuhan menjadi 20%. Sistrunk (1920) memperkenalkan teknik baru berdasarkan embriologi, yaitu kista beserta duktusnya, korpus hyoid, traktus yang menghubungkan kista dengan foramen sekum serta otot lidah sekitarnya kurang lebih 1 cm diangkat. Cara ini dapat

menurunkan angka kekambuhan menjadi 2-4 %. (3)

 OPERASI SISTRUNK (13)

Menjelang operasi:

  • Penjelasan kepada penderita dan keluarganya mengenai tindakan operasi yang akan dijalani serta resiko komplikasi disertai dengan tandatangan persetujuan dan permohonan dari penderita untuk dilakukan operasi (informed consent)
  • Memeriksa dan melengkapi persiapan alat dan kelengkapan operasi.
  • Penderita puasa minimal 6 jam sebelum operasi.

 Tahapan operasi:

  • Dilakukan di kamar operasi, dengan anestesi umum, intubasi orotrakeal.
  • Posisi penderita telentang, hiperekstensi dengan ganjal bantal di pundaknya.
  • Meja operasi sedikit head up 20-25 derajat.
  • Desinfeksi lapangan operasi dengan lar. Hibitane – alkohol 70% 1 : 1000
  • Lapangan operasi dipersempit dengan kain steril.
  • Insisi kolar, sesuai garis Langens tepat di atas tumor, sepanjang 5 cm, diperdalam sampai fasia koli superfisialis. Perdarahan dirawat.
  • Dibuat flap ke atas sampai submental, dan flap ke bawah sampai 2 cm di kaudal tepi bawah kista .
  • Flap atas dan bawah diteugel dengan menjahitkan ke kain dengan benang sutera 2/0.
  • Dengan dobel pinset, fasia koli superfisialis dibuka pada garis median. Dengan menyisihkan otot pretrakealis ke kanan-kiri akan tampak dinding kista.
  • Kista dibebaskan secara tajam dari jaringan sekitar.
  • Origo m. hyoglossus bagian tengah dibebaskan dari kartilago hyoid dengan pisau. Demikian juga bagian- bagian medial dari m. tirohyoid yang menempel di hyoid.
  • Dengan pemotong tulang, kartilago hyoid dipotong kurang lebih 1 – 1,5 cm pada bagian tengah dimana saluran kista tiroglossus melekat ke kartilago hyoid.
  • Kista beserta kartilago hyoid dielevasi ke kranial sehingga dapat dilihat dan diikuti salurannya yang menuju ke arah pangkal lidah. Bila perlu isi kista diaspirasi sebagian, kemudian dimasukkan metilin biru ke dalamnya sehingga saluran bisa nampak lebih jelas.
  • Saluran kista diikuti dan dibebaskan ke proksimal sampai ujung.
  • Dibuat ligasi dengan benang sutera 2/0 pada ujung saluran, dan dipotong pada distal dari ligasi tersebut. Kontrol perdarahan.
  • Pasang drain handschoen. Untuk penderita yang rawat inap maka dipasang drain Redon.
  • Fasia koli dan lemak dijahit lapis demi lapis dengan dexon atau vicryl 3/0, kulit dijahit simpul dengan dermalon atau ethilon 4/0 atau 5/0, drain handschoen difiksasi pada kulit.

 Komplikasi Operasi

  • Komplikasi dini pasca operasi
  • Perdarahan
  • Infeksi
  • Fistel
  • Residif

Perawatan Paska Bedah

Infus dilanjutkan dari sisa kamar operasi, bila sudah sadar baik boleh minum sedikit-sedikit dan bila tidak ada gangguan bisa minum bebas, dan boleh makan. Hari ke-3 handschoen drain dilepas, dan bisa dilanjutkan kontrol poliklinis. Hari ke-7 jahitan kulit diangkat. Kontrol tiap tiga bulan selama 3 bulan.

 KESIMPULAN

Kista duktus tiroglosus merupakan kista yang terbentuk dari duktus tiroglosus yang tetap ada sepanjang alur penurunan kelenjar tiroid. Kista ini merupakan 70% dari kasus kista yang ada di leher. Biasanya terletak di garis median leher yang dapat ditemukan di mana saja antara pangkal lidah dan batas atas kelenjar tiroid. Kasus ini lebih sering terjadi pada anak-anak, walaupun dapat ditemukan pada semua usia. Penatalaksanaan kista duktus tiroglosus dengan cara Sistrunk yang sudah banyak dilakukan saat ini bertujuan untuk memperkecil angka kekambuhan. (2)

100 Comments »

  1. Ini ilmu yang bagus namun bagi orang awam seperti saya tentu agak ngos-ngosan untuk mengerti ha ha ha.
    Isteri saya pernah operasi gondok lho. Ketika tak suruh operasi nangis terus, mungkin takut ya bu dokter.
    Alhamdulillah gondok sudah hilang.
    Setelah oprasi tak test suaranya, takutnya hilang.
    Tak suruh nyanyi lagu cinta, ternyata nggak bisa.
    Lha memang dia bukan penyanyiiiiiiii ha ha ha
    Salam hangat dari Surabaya

    Comment by Pakde Cholik — November 2, 2009 @ 6:26 am | Reply

    • semua orang takut operasi pakde, termasuk saya. apalagi kalau harus bius umum… kesannya sereeemm gitu.. wajar dong kalau bude takut 🙂
      *meski bukan penyanyi, kalau bude nyanyi pasti didengerin kan sama pakde hehe

      Comment by ningrum — November 2, 2009 @ 9:11 am | Reply

  2. wah, bener2 detail penjabarannya , buat saya sendiri hrs mengulang membacanya agar dpt memahami.
    duh, baca tahapan operasinya kok serem banget .
    pasca operasipun tak kalah repotnya krn tetap hrs kontrol.
    Salam.

    Comment by bundadontworry — November 2, 2009 @ 1:09 pm | Reply

    • hehe… ini paper Bunda, jadi harus lengkap, mulai dari definisi sampai penatalaksanaan. kata dosennya juga masih kurang banyak hehe padahal buatnya udah puyeng 😀
      *saya pingin buat tulisan ringan dan sarat makna seperti Bunda, tapi belum kesampean…

      Comment by ningrum — November 2, 2009 @ 1:53 pm | Reply

  3. duh .. ponakan saya ada juga tuh yang benjol2 di leher ..
    jadi ngeri .. harus cepet2 periksa dong ya ..
    trims ya mbak artikelnya ..

    Cara Membuat Website

    Comment by Cara Membuat Blog — November 2, 2009 @ 3:15 pm | Reply

    • iya, memang sebaiknya diperiksakan. apalagi kalau memang muncul keluhan, segera cari tau penyebabnya 🙂
      terima kasih kembali sudah mau mampir ^_^

      Comment by ningrum — November 2, 2009 @ 5:51 pm | Reply

  4. berat….beraat…
    bacaan yang berrat 😥

    Comment by Ismi Humairo — November 4, 2009 @ 6:54 am | Reply

    • hehehe… kan ada bacaan yang agak ringan 😀
      itu lho, kategori “dari h@Ti”.
      ini mah paper kedokteran, tugas dari dosen. saya sendiri masih puyeng, karena ga pernah nemu kasusnya 😉
      makasih lho, udah mampir ^_^

      Comment by ningrum — November 6, 2009 @ 5:38 am | Reply

  5. waduuh.. bacaan anak kedokteran ini mah.. klw saya mah ngertinya setengah2.. 😀

    salam kenal yaaa mbak…..

    Comment by tupaitambun — November 4, 2009 @ 8:52 am | Reply

    • iya, saya juga ga gitu paham. belum nemu kasusnya, jadinya penasaran 😀
      salam kenal kembali

      Comment by ningrum — November 6, 2009 @ 5:41 am | Reply

  6. saya punya anggota keluarga, yang sudah tiga kali di operasi kecil. ada semacam benjolan di kepalanya. operasi kecil sajam saya nggak berani ngelihatnya. membayangkannya saja ngeri. takut, ada kontraksi dengan otak atau dengan bagian kepala lainnya. tapi alhamdulillah, kata dokter, itu tumbuh di luar batok kepala tidak ada hubungannya dengan otak.

    wallohu a’lam.
    salam.

    Comment by Badruz — November 6, 2009 @ 6:25 pm | Reply

    • alhamdulillah kalau ternyata memang tidak berbahaya.
      salam

      Comment by ningrum — November 6, 2009 @ 8:37 pm | Reply

  7. maapin bundo telat datang ke kliniknya ningrum, hehhhe lagi sibuk kejar tayang soale 🙂

    makaciy sharingnya ya ningrumcay 🙂

    Comment by nakjaDimande — November 7, 2009 @ 8:35 am | Reply

    • iya Bundo… ndak apa2 😀
      yg penting Bundo udah datang, dan saya senang hehehe

      Comment by ningrum — November 7, 2009 @ 8:49 am | Reply

  8. Kalo amandel musti dioperasi juga ngga dok? Temen saya ada kasus mengecil sendiri karena minum obat.

    Maaf ga begitu komentarin soal postnya, jujur itu terlalu berat buat saya … hu hu hu

    Comment by Uchan — November 8, 2009 @ 10:11 pm | Reply

    • *ehmm, ndak harus panggil dok hehe
      peradangan amandel (tonsil) berbagai macam tingkatannya. kalau sudah kronis dan mengganggu ada baiknya sih diangkat ^_^
      *topik ini juga berat buat saya lho hehe.. salam kenal

      Comment by ningrum — November 9, 2009 @ 8:34 am | Reply

  9. Mengapa operasi kelihatan serem. Yang pertama karena ruang dan alat peralatannya. Yang kedua karena seragam dokter dan susternya. Seandainya bu dokter Ningrum pakai kebaya dan berkonderia waktu melaksanakan operasi pasi para pasien senyum ketika dimeja operasi.
    Salam hangat dari surabaya buat bu dokter cantik.

    Comment by Pakde Cholik — November 14, 2009 @ 4:30 am | Reply

    • hehe.. kalo ‘konde’ nya masuk kedalam ‘lapangan operasi’ gawat kan dhe 😀

      Comment by ningrum — November 15, 2009 @ 5:13 am | Reply

  10. wah.bagus banget ilmunya kak..
    baik bagi awam maupun orang yg mengerti medis..
    jadi terpacu untuk mencotoh seperti senior Q yg satu ni.. Salute kak!!!
    boleh ndak saya jadi peniru??? ^^’

    Comment by ivan rinaldy — January 5, 2010 @ 10:37 am | Reply

    • whuuaaaaa.. blushing jadinya hehehehe
      ayo van, semangat.. yg baik2 aja yg ditiru ya hohoho

      Comment by ningrum — January 6, 2010 @ 9:23 am | Reply

  11. pda tgl 21 sept 09 saya menjalani operasi kista duktus tiroglusus tetapi stelah 5 bln kmudian dleher sya trdpat benjolan lg? mungkinkah sya mnderita kista duktus tiroglosus lg .
    dan apakah sya hrus menjalani operasi lg .
    ……..

    Comment by fajar — February 4, 2010 @ 10:34 am | Reply

    • hmmm… untuk memastikan itu kista atau bukan, lebih baik memeriksakan diri kembali ke dokter.
      kekambuhan mungkin saja terjadi.
      cobalah mengkonsultasikannya dengan dokter THT atau dokter Bedah.

      Comment by ningrum — February 8, 2010 @ 6:36 pm | Reply

  12. Dear Ningrum,

    Baru 2 hari ini tanpa sadar saya kepegang tulang di bawah dagu persis, sakit dan seperti ada benjolan keras seprti nempel di tulang bawah dagu. Kalau ditekan sakit.

    KIra2 itu kista bukan ya?

    Tks sebelumnya untuk pencerahan

    Comment by silvi — February 16, 2010 @ 11:06 am | Reply

    • dear silvi,
      benjolannya keras ya? kalau kista identik dengan konsistensi yang lunak.
      untuk kista duktus tiroglossus ini, letaknya bisa di sepanjang garis tengah leher. kemudian perhatikan apakah akibat benjolan itu ada perasaan sulit menelan atau bernafas.
      anjuran saya, jika memang sangat mengganggu dan khawatir, cobalah untuk mengkonsultasikan ke spesialis Bedah atau ke spesialis THT
      demikian ^_^

      Comment by ningrum — February 16, 2010 @ 1:31 pm | Reply

      • iya saya juga di dekat dagu. kemaren sudah ke sp bedah, dikasih antibiotik, ukurannya mengecil 1,5 cm jd 3x3cm, tp belum hilang. ketika kecil tidak terlalu sakit. gmn ini dok?

        biasanya jika tidak mengganggu ya tidak masalah. tapi jikalaupun ingin menghilangkannya, maka bisa saja diangkat melalui jalan operasi.

        Comment by muda — November 4, 2010 @ 8:21 pm

  13. Saya punya teman, tinggal di samping rumah saya. 15 tahun berumah tangga, belum punya anak. Sampai dia melakukan anjuran saya. Akhirnya beberapa minggu dia hamil juga. Tidak mahal biayanya dan juga mudah dilakukan siapa saja. Dalam waktu seminggu saja sudah terasa perubahannya. Saya di nomor: 021 – 544 6246 Cengkareng Jakarta Barat.

    Comment by Popo Hartopo — February 26, 2010 @ 10:25 am | Reply

    • mungkin yang Bapak Popo maksud adalah kista rahim.
      sementara artikel ini adalah mengenai Kista Duktus Tiroglosus, kista yang terdapat pada Duktus Tiroglosus di Leher. jadi sama sekali tidak berhubungan dengan perihal kesulitan memiliki anak.
      demikian tanggapan saya 🙂

      Comment by ningrum — February 26, 2010 @ 4:07 pm | Reply

  14. Salam kenal…
    Saya ada benjolan di sisi kanan leher , sudah di USG hasilnya sbb :
    The left thyroid gland is normal.
    The right thyroid gland is slightly enlarged with sign of Adenomatous nodule with cystic degeneration measuring +/- 24,9 x 15,3 x 35,7 mm in size.
    Apa saya harus menjalani operasi sementara ini saya lagi makan obat tyroid
    selama 2 bulan baru di USG lagi.
    Tolong diberi infonya dok… makasih///

    Comment by fetty — April 23, 2010 @ 2:01 pm | Reply

    • kalau masih mengkonsumsi obat, ya sebaiknya diselesaikan dulu.. nanti setelah USG 2 bulan ke depan baru dilihat kembali perlu tidaknya operasi 🙂

      Comment by ningrum — April 24, 2010 @ 4:35 pm | Reply

  15. Dok saya ada benjolan di pangkal lidah, setelah di city skan hasilnya bukan apa2, tindak lanjut dr mengambil cairan dengan semacam jarum, cairan itu di tes di lab.
    ternyata bukan apa hanya kelenjarnya membengkak, menelan tidak sakit cuma tidak enak dilihat kerena saya seorang wanita 47 thn kaya punya jakun, sekarang benjolan membesar lagi gimana ya silusinya dok?

    Comment by aan nurhasanab — September 2, 2010 @ 10:21 am | Reply

    • Ibu bisa datang ke Ahli Bedah Plastik untuk menghilangkannya. atau bisa juga ke Bedah Onkologi 🙂

      Comment by ningrum — September 7, 2010 @ 7:06 pm | Reply

  16. salam bu
    anak saya berumur 6 tahun lebih, sudah satu minggu ini ada benjolan di pangkal lidah anak saya, tdk ada keluhan apa2 tp dia merasakan klo ada benjolan, benjolannya bening seperti berisi cairan bening, sudah saya bw ke dokter spesialis anak, baru dikasih anti biotik, tp setelah tiga hari minum, perubahannya tdk begitu tampak, yang ingin saya tanyakan apakah benjolan itu termasuk kista duktus atau bukan, terima kasih

    salam

    Comment by ahmad — November 21, 2010 @ 10:11 pm | Reply

    • bisa saja itu kista mengingat isinya yang berupa cairan. akan tetapi, kalau bapak memang ragu, boleh memeriksakan langsung ke dokter spesialis THT. biasanya dengan pemeriksaan langsung baru bisa diketahui kejelasannya.

      Comment by ningrum — November 22, 2010 @ 7:06 pm | Reply

  17. salam,
    anak saya umur 10 tahun, memiliki benjolan di leher, yang diduga dokter Duktus tiroglossus setelah melakukan usg. Apakah berbahaya jika tidak dilakukan operasi?
    terima kasih.

    Comment by rahmat kurniawan — December 9, 2010 @ 11:13 am | Reply

    • jika tidak mengganggu maka bukan masalah untuk tidak dilakukan operasi.
      tapi jika kista ini mengganggu maka ada baiknya untuk segera dilakukan operasi

      Comment by ningrum — December 28, 2010 @ 6:52 am | Reply

  18. istri saya setelah operasi thyroid di leher,mengalami penbekakan di bawah dagu.makanan apa saja yg tidak boleh dimakan istri saya.trims.

    Comment by anak bingung — January 9, 2011 @ 3:21 pm | Reply

    • makanan ndak ada pantangan, selama makanan baik dan bergizi, dan tidak ada alergi, silahkan dimakan

      Comment by ningrum — January 23, 2011 @ 6:15 pm | Reply

  19. sy baru aja didiagnosa kista duktus tiroglosus. usia sy 27 thn. kira2 selain operasi, ada ga cara lain untuk sembuh?
    makasih banyak infonya, sangat berguna 😉

    Comment by kika — January 28, 2011 @ 3:13 pm | Reply

    • setau saya memang dengan operasi 🙂
      terima kasih kembali

      Comment by ningrum — January 30, 2011 @ 10:09 pm | Reply

  20. dok, mau tanya. saya terkena kista setelah periksa ke dokter. apakah tidak berbahaya jika operasi dilakukan 6 bulan yang akan datang? karena nunggu liburan sekolah..

    Comment by adliah — January 28, 2011 @ 3:44 pm | Reply

    • tergantung jenis kista, dan jika tidak ada kecenderungan ke arah keganasan biasanya penundaan bukan masalah

      Comment by ningrum — July 23, 2012 @ 11:24 am | Reply

  21. salam.
    dok, saya siswa kelas 2 sma terkena kista. saya sudah periksa ke dokter.
    apakah berbahaya jika operasi dilakukan 6 bulan yang akan dtg? krn nunggu liburan sekolah..
    trimakasih.

    Comment by adliah — January 28, 2011 @ 3:46 pm | Reply

    • salam juga,
      kista apa ya? kista duktus tiroglosus kah?

      Comment by ningrum — January 30, 2011 @ 10:12 pm | Reply

  22. halo mba dokter…hehehe…
    keliatannya saya salah satu penderita kista ini,dan benjolan ini uda sebesar telur sekarang…
    saya lagi cari tau ttg benjolan ini.. semua dokter yg saya temuin, nyaranin di angkat…
    apa mba bisa bantu saya mengenai info RS yg tepat dan murah untuk daerah Medan SUMUT…
    trima kasih…

    Comment by mogot — February 9, 2011 @ 12:05 am | Reply

    • RSU Dr. Pirngadi Medan dan RS. H. Adam Malik Medan 🙂

      Comment by ningrum — July 23, 2012 @ 11:26 am | Reply

      • Halo dokter
        Anak saya mengalami kista ini
        Apakah bahaya jika dibiarkan dokter?
        Karna anak saya masih 4 tahun
        Saya takut untuk melakukan operasi dok

        Comment by Maria sihombing — February 21, 2024 @ 5:52 pm

  23. belum lama ini, kista duktus tiroglosus anak saya (10 tahun) pecah dengan sendirinya (tanpa tindakan apapun) dengan mengeluarkan cairan kental berwarna kuning dan lengket (seperti lem). Sekarang masih ada sisa kecil benjolan kista, mudah-mudahan kembali keluar. Apakah ini akhir dari penyakit kista tiroglosus? atau bagaimana?

    Comment by rahmat kurniawan — March 9, 2011 @ 11:46 am | Reply

    • bapak bisa memeriksakan anak bapak ke dokter spesialis THT untuk mendapatkan kepastiannya…

      Comment by ningrum — March 19, 2011 @ 9:18 am | Reply

  24. terima kasih. sisa benjolan kecil sudah pecah dan Saya sudah periksa ke dokter bedah, skrang dalam pengobatan.
    terima kasih sekali lagi. Salam.

    Comment by rahmat kurniawan — March 24, 2011 @ 9:58 am | Reply

    • alhamdulillah…
      terima kasih kembali 🙂

      Comment by ningrum — March 25, 2011 @ 7:26 pm | Reply

    • Pak Rahmat, bagaimana bisa pecah dengan sendirinya? kista nya sudah berapa lama?

      Comment by asi — March 19, 2013 @ 12:40 pm | Reply

      • pada sekitar Juli 2011 akhirnya dioperasi. lalu 2 tahun lebih kemudian muncul lagi dan kembali dioperasi awal November 2014 ini. Mudah2an tidak kembali muncul. Umur putri saya sekarang 14 tahun,

        Comment by rahmat kurniawan — November 7, 2014 @ 2:26 pm

    • Pa rahmat bgmn kondisi anaknya pasca operasi bln nov ini? Apakah cairannya msh keluar lg? Mohon infonya pa krn anak sy kondisinya jg spt anak bpk msh ttp keluar cairan pasca op ke 3 kalinya. Sy kasihan dg anak sy sll basah d terinfeksi d bagian lehernya. Mudah2an bpk bs membagi infonya baik biaya n rmh skt nya. Tks

      Comment by Lya — January 2, 2015 @ 2:24 pm | Reply

      • Bu Lya kasus ibu sama dengan yang dialami putri saya…..agustus 25 2014 dia dioperasi pengangkatan tapi masih saja keluar cairan dan pada 24 desember kemarin dia kembali melakukan operasi katanya buat dibersihkan tapi selang dua minggu kemudian kembali benjolannya ada dan mengeluarkan cairan….sekarang dokter menyarankan untuk ke dokter Bedah anak……saya juga kasiha melihat anak saya yg sudah dua kali dioperasi…

        Comment by Tedy, Bandung — January 6, 2015 @ 4:50 pm

    • Udah gimana dekarang anak nya buk
      Anak saya ada kista ini

      Comment by Maria sihombing — February 21, 2024 @ 5:54 pm | Reply

  25. Dok, saya mau tanya di leher, tulang selangkangan dan dibawah ketiak saya ada beberapa benjolan kecil yang lunak apakah ini kista atau penyakit lainnya??
    dan apa tindakan yang sebaiknya saya lakukan ??

    Comment by rozy — June 25, 2011 @ 12:02 pm | Reply

    • wah mas rozy, benjolan itu bisa berupa manifestasi pembengkakan kelenjar getah bening lho.. ada baiknya diperiksakan ke dokter untuk lebih pastinya…

      Comment by ningrum — August 13, 2011 @ 3:53 pm | Reply

  26. dok, boleh thu ga.. qlo soal kisaran biaya operasi tersbut brp ya.. qo, di daerah tangerang bsa smpe 12juta u/ biaya operasi saja..

    trims sblmnya.

    Comment by Putri — September 16, 2011 @ 7:17 pm | Reply

    • wah, saya kebetulan di Medan, biaya operasi biasanya tergantung rumah sakit dan dokternya.. lain daerah maka lain pula biayanya..

      Comment by ningrum — July 23, 2012 @ 11:28 am | Reply

      • Dimedan di rumah sakit mana ya buk

        Comment by Maria sihombing — February 21, 2024 @ 5:57 pm

  27. Yth. dokter
    Minta sharing dg kista duktus iroglossas. Anak saya usia sekarang umur 3 th. Dilehernya ada benjolan sebesar telur puyuh, bawaan dari lahir kayaknya. Tapi kata anak saya karena dah pinta r ngomong, ga merasa sakit, walaupun menelan. Setelah konsultasi dengan dokter spesialis bedah anak, katanya kista duktus iroglossas dan katanya harus di operasi. Cuma saya sbg orang tua, tidak tega anak harus di operasi, apalgi ada tulang yg mesti dipotong, makin ngeri saya ngebayanginnya. Yg jadi pertanyaan, apakah operasi satu2nya jalan untuk menghilangkan tersebut, apa ga bisa dengan obat yg di minum? Apakah bila dibiarkan akan menjadi besar? Apakah efek samping dari operasi, misalkan ganguan ke pita suara, damn masih baynyak pertanyaan2 apakah? Terus terangsaya jadi bimbang. Terimakasih atas pencerahannya.
    Salam Aep orang tua yg lagi bimbang

    Comment by Aep Saepudin — November 14, 2011 @ 9:56 am | Reply

    • sejauh yang saya ketahui, terapinya memang operasi. pilihannya, jika tidak merasa terganggu dengan kista tersebut, maka tidak usah diangkat. namun jika lebih mementingkan segi estetika, maka operasi tidak bisa dihindarkan.

      Comment by ningrum — November 27, 2011 @ 8:20 pm | Reply

    • Bapak aep, tolong saya minta infonya dari bpk. dokter anak saya jg manyarankan u memotong tulang krn kambuh terus. Apakah anak bapak jadi di operasi pemotongan tulang tsb, kalau iya bagaimana hasil dari operasi tsb thdp anak bpk? Terimaksh

      Comment by Lya — January 22, 2013 @ 10:04 pm | Reply

      • Yth. Ibu Lya
        Memang betul, waktu sy periksakan ke dokter spesialis bedah anak, harus dilakukan operasi, dan disarankan masih anak2 tulangnya masih lunak. Saya fikir2 dahulu. Sy coba cari2 literatur, yg mungkin ada opsi lain selain tindakan operasi. Atas pertolongan dan izin Alloh SWT, dan do’a dr kita sbg orang tua, syariatnya hanya rutin di kasih minum Propolis, alhamdulillaah benjolan di tenggorokannya yg katanya kista duktus trigolisus hilang dengan sendirinya. Sudah kurang lebih hampi 2 tahun. Pd waktu itu anak saya umur 3 tahun, sekarang hampir mau masuk lima tahun. Demikian bu pengalaman dr kami, alhamdulillah anak sy tidak di operasi, karena dari awal kami tdk setuju. Mudah2an ada manfaatnya.

        Comment by Aep Saepudin — January 23, 2013 @ 5:51 am

    • Ibu susika, saya minta infonya ya.. Anak saya sdh 2 kali operasi dan sll kambuh keluar cairan lengket. Dokter menyarankan u operasi k 3 yg mengharuskan memotong tulang spy tdk kembali kambuh. Apakah ibu melakukan operasi memotong tulang? Dan bgmn hasilnya setelah operasi? Terimakasih

      Comment by Lya — January 22, 2013 @ 10:08 pm | Reply

    • Saya juga ingin konsumsi propolis tuk anak sa…bagaimana cara konsumsinya bapak?? Terus apa sekarang masih konsumsi propolis??

      Comment by lisa yuni — January 5, 2016 @ 3:18 pm | Reply

  28. Yth Dokter..
    Ibu saya pernah operasi gondok beracun tahun 2001, skrg ada bnjolan yg muncul yang katanya itu kista, dan ada beberapa benjolan.
    setelah konsultasi dengan dokter di kota kami, bnjolan itu harus diangkat.
    sy mau tanya Dok. apakah itu ada pengaruhnya dengan operasi sebelumnya?

    terima kasih Dok..

    Salam..

    Comment by Erlin — May 14, 2012 @ 10:38 am | Reply

  29. Aku terkena kista ini….Alhamdulilah sudah di oprasi dg biyaya kurang lebih 2jt……..

    Comment by Pram — June 21, 2012 @ 3:43 pm | Reply

    • alhamdulillah 🙂

      Comment by ningrum — July 23, 2012 @ 11:34 am | Reply

  30. dok mw nanyak, dr dmn dpt refrensinya ini?? atau sumbernya dari mana???

    Comment by bulan — July 17, 2012 @ 3:43 pm | Reply

    • referensi saya dapatkan dari berbagai sumber, text book kedokteran, artikel kesehatan dan lain-lain..
      jika memang butuh, insya Allah bisa saya kirimkan via email

      Comment by ningrum — July 23, 2012 @ 11:36 am | Reply

  31. bu,untuk makanan pantangannya apa?

    Comment by Ndon Zutara — October 2, 2012 @ 9:23 pm | Reply

  32. terima kasih infonya……. sangat membantu dan bisa memilih jalan yang terbaik…..

    Comment by indah kudus — October 18, 2012 @ 8:10 pm | Reply

  33. Terimakasih atas infonya, karna berdasarkan yang saya ketahui kista duktus tyroglosus ini jarang dijumpai di masayarakat…….. 🙂

    Comment by Mey Damanik — November 15, 2012 @ 9:07 am | Reply

  34. dear dokter ningrum
    ibu saya mengidap penyakit ini, kami sudah kedokter bedah onkologi. jalan yang harus kami tempuh adalah operasi. yang saya tanyakan, apa resiko atau hal-hal yang mungkin terjadi setelah operasi itu? apakah operasi duktus tiroglosus itu termasuk operasi besar?
    terimakasih…
    salam fita

    Comment by nurfita chrisna suwardi — December 10, 2012 @ 1:34 pm | Reply

  35. dear dokter
    saya sudah melakukan operasi kista duktus tiroglosus pada tanggal 3 januari 2013, pasca pemulihan 1minggu setelah operasi dokter tht saya memberitahu bahwa kista tersebut dapat timbul lg. Ada kekhawatiran pada diri saya, sempat saya menanyakan pantangan apa saja yang harus saya hindari untuk tidak ada kekambuhan. Dokter tht saya sendiri, mengatakan tidak ada pantangan dalam makanan. saya disarankan untuk berdoa selalu dan bersertahdiri saja pada Alloh SWT.
    1minggu dari saya kontrol, dokter juga menyarankan saya agar jahitan saya tidak kena air untuk menghindari infeksi.
    just info, semoga bermanfaat.

    yang saya mau tanyakan, kenapa saya disarankan untuk tidak membuat basah jahitan 1minggu kedepan setelah kontrol 1minggu setelah operasi. Apa benar, kalo operasi itu jahitan g boleh kena air selama2 minggu?

    trims.

    Comment by Susika — January 13, 2013 @ 11:02 am | Reply

    • Ibu susika, saya minta infonya ya.. Anak saya sdh 2 kali operasi dan sll kambuh keluar cairan lengket. Dokter menyarankan u operasi k 3 yg mengharuskan memotong tulang spy tdk kembali kambuh. Apakah ibu melakukan operasi memotong tulang? Dan bgmn hasilnya setelah operasi? Terimakasih

      Comment by Lya — January 22, 2013 @ 9:51 pm | Reply

    • Halo Bu Susika,
      saya baca comment ibu yang di posted January lalu, apakah ada terjadinya infeksi atau kambuh setelah operasi? tks

      Comment by margie — August 12, 2013 @ 4:04 pm | Reply

  36. mbak,, mohon maaf. bisa di share ga sumber kepustakaannya? atau mungkin dr temen2 ada yg tau? trimakasih.. 🙂

    Comment by dhiya qudsiyah — February 2, 2013 @ 9:39 am | Reply

  37. Halo…..
    saya pun mengalami hal yang sama. namun saya belum menjalani operasi tersebut. Boleh info, kemungkinan kambuh itu disebabkan oleh makanan atau bagaimana? jujur, agak sedikit khawatir jika kambuh.

    Penatalaksanaan kista duktus tiroglosus dengan cara Sistrunk yang sudah banyak dilakukan saat ini bertujuan untuk memperkecil angka kekambuhan. (2)

    Hal-hal seperti apa yang akan memancing kista ini kambuh?
    *Dan biaya operasi sangat mahal 😥

    Trims 🙂

    Comment by margie — August 12, 2013 @ 3:51 pm | Reply

  38. kalo boleh nanya , kista nya ini sangat berbahaya atau tidak? karna saya juga mengalami kista ini ._.

    Comment by Ayu Nurfadilah — January 13, 2014 @ 4:22 pm | Reply

    • halo Ibu Ayu and Ibu Farida, saya sudah di operasi oktober 2013.
      Dokter yang operasi saya bilang tidak akan muncul lagi dan tidak ada tanda2 sakit atau apapun hingga sekarang..
      tidak hanya kantong kista saja yang diangkat namun tulang nya pun diangkat-tulangnya kecil dan setelah itu ditutup jadi tidak akan ada lagi yg masuk/terbentuk kista lagi.

      kista ini bisa jadi berbahaya kalau tidak segera di operasi bu Ayu, itu kata dokter bedah onkologi yang operasi saya … 🙂
      http://margretpand.blogspot.com/2014/01/pengalaman-operasi-kista-duktus.html

      cepat sembuh yaa…

      Comment by margie — January 24, 2014 @ 2:05 pm | Reply

  39. anak saya juga terkena kista duktus ini, sdh 3 x operasi tp kok msh keluar lagi benjolannya.

    Comment by farida — January 23, 2014 @ 11:44 am | Reply

    • halo Ibu Ayu and Ibu Farida, saya sudah di operasi oktober 2013.
      Dokter yang operasi saya bilang tidak akan muncul lagi dan tidak ada tanda2 sakit atau apapun hingga sekarang..
      tidak hanya kantong kista saja yang diangkat namun tulang nya pun diangkat-tulangnya kecil dan setelah itu ditutup jadi tidak akan ada lagi yg masuk/terbentuk kista lagi.

      kista ini bisa jadi berbahaya kalau tidak segera di operasi bu Ayu, itu kata dokter bedah onkologi yang operasi saya … 🙂
      http://margretpand.blogspot.com/2014/01/pengalaman-operasi-kista-duktus.html

      cepat sembuh yaa…

      Comment by margie — January 24, 2014 @ 2:04 pm | Reply

  40. Hari Jum’at (7/2/2014) istri saya mengeluh ada benjolan di bawah dagunya, setelah saya periksa ada benjolan kecil kurang-lebih sebesar diameter jari kelingking. Pada hari Senin(10/2/2014) istri saya mengeluh benjolannya membesar, dan benar pada saat itu benjolannya kurang-lebih sebesar diameter ibu jari. Walau benjolan tersebut tidak sakit/nyeri dan mengganggu aktivitas seperti makan-minum dsb, hari itu juga saya langsung periksa. Karena berharap itu bukan penyakit serius saya bawa ke dokter umum. Setelah diperiksa istri saya diberi obat penghilang nyeri dan anti biotik, dan dokter tersebut merekomendasikan untuk check up kembali hari Kamis (13/2/2014) walau benjolan tersebut mengempis, kalau benjolan tidak mengempis dokter tersebut akan merekomendasikan check darah untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    Karena pada hari Kamis saya tidak bisa meninggalkan pekerjaan, maka kami baru bisa check up pada hari Jum’at (14/2/2014). Unlucky for us, dokter yang ada pada saat itu bukan dokter yang sama yang kami datangi di hari Senin. Awalnya saya ragu untuk melanjutkan pemeriksaan, karena akan lebih nyaman jika periksa dengan dokter yang sama, karena lebih tahu history penyakit dan lebih tahu perkembangannya. Karena istri memaksa akhirnya, akhirnya istri tetap memeriksakan diri. Tanpa ada pemeriksaan lebih lanjut seperti check darah, dsb dokter langsung memberi rujukan pemeriksaan ke dokter spesialis bedah.

    Saat itu juga kami langsung periksa ke dokter spesialis bedah. Kami shock, karena dokter tsb bilang kalau benjolan tersebut adalah kista dan beliau langsung merekomendasikan untuk dioperasi. Selain shock saya juga heran cara dokter tersebut menentukan/memvonis benjolan tersebut.
    1. Sebatas pemeriksaan fisik, benjolan dipegang2/ditekan2 terkadang istri saya disuruh menarik atau menjulurkan lidah.
    2. Analisis yang meragukan, dokter bilang ini adalah kista duktus . . . tapi biasanya dari sejak umur 3 – 5 tahun sudah ada gejala/benjolannya. Ibu benar ya ini baru 2 minggu ?
    3. Tidak ada pemeriksaan lebih lanjut seperti check darah/rontegen untuk menguatkan analisis si dokter. Bahkan saya yang berinisiatif untuk minta agar di check darah, tapi dokter tersebut bilang tidak usah, percuma karena hasilnya sama aja. Nanti kalau sudah pasti dioperasi baru check darah dan rontegen.

    Yang ingin saya tanyakan :
    1. Dari kronologi di atas apakah benar benjolan pada istri saya adalah kista? mengingat benjolan baru ada 2 minggu, tidak menimbulkan sakit/nyeri, dan tidak mengganggu aktivitas mulut, leher, dan sekitarnya
    2. Mohon solusi medis dari ibu dokter Ningrum Wahyuni
    3. Jika ada pengalaman dengan pengobatan alternative dari pembaca blog ini, mohon di-share

    Comment by Al-Malika — February 17, 2014 @ 11:30 am | Reply

    • Hallo pak al-malika…ini sekedar share pengalaman aja. Awal April kmrn saya menjalani operasi pengangkatan ductus tiroglosus. Alhamdulillah operasinya lancar&sukses. akan tetapi hrs diingat bahwa sblm operasi pemeriksaan hrs dilakukan secara menyeluruh meliputi: cek fisik benjolan oleh dokter bedah khusus onkologi, pemeriksaan radiologi (USG) & cek darah utk keperluan pemeriksaan lab terutama yg berkaitan dgn hormon tiroid, sehingga diagnosanya benar-benar tegak bahwa benjolan tersebut adalah ductus tiroglosus. disamping itu, pasca operasi kita juga hrs mencermati hasil PA (patologi anatomi) dari kista yang diambil tersebut, sehingga kita benar-benar tahu tentang kista tersebut & ada atau tidaknya tanda-tanda keganasan.
      Saya juga mengalami gejala awal seperti yang terjadi pada istri bapak : ada benjolan di leher bagian tengah, benjolannya empuk, bergerak naik-turun bila dipakai untuk menelan, tidak terasa sakit / nyeri & tidak merasakan gangguan apa-apa selain bentuk leher yang menjadi tidak normal. tetapi apabila dibiarkan, benjolan itu lama-lama akan membesar & kemungkinan akan menimbulkan gangguan pernafasan, kesulitan menelan pada saat makan / minum maupun pita suara yang tertekan. yang lebih mengkhawatirkan lagi kalau sampai terjadi infeksi sehingga membahayakan organ-organ di sekitar leher. Jadi secara medis,satu-satunya jalan memang hrs diangkat (dioperasi) secara menyeluruh, baik kantong cairannya, duktusnya sekaligus juga tulang tempat kista itu tumbuh, sehingga tidak terjadi kekambuhan kelak di kemudian hari.
      ini semua sekedar share pengalaman. mudah-mudahan berguna bagi bapak&istri. saya ikut berdoa semoga keluhan istri bapak segera bisa teratasi & mendapatkan kesembuhan yg sempurna. Apabila ternyata mmg hrs dilakukan tindakan operasi, istri bapak tidak perlu khawatir krn skr ini zaman sudah maju. sudah banyak dokter-dokter bedah onkologi yg ahli, obat-obatan jg sdh sangat maju, termasuk teknologi kamar bedah yg sdh canggih. pasca operasi awal bulan kmrn saya menjalani rawat inap selama 3 hari. setelah itu kondisi saya sangat baik & Alhamdulillah bisa sehat seperti sediakala. Hasil Patologi Anatomi saya Alhamdulillah juga baik, sehingga kata dokter tidak ada yg perlu dikhawatirkan lagi. Demikian, mudah-mudahan pengalaman saya ini berguna bagi bapak & semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan serta perlindungan bagi kita semua… Aamiin 🙂

      Comment by R. Candra Kusuma — April 29, 2014 @ 8:24 am | Reply

      • Apakabar Bpk. R. Candra Kusuma? klo boleh tau Bapak menjalani operasi tersebut dimana pak? trims

        Comment by Nancy — March 24, 2015 @ 9:49 am

  41. Mbk dr. Sy wanita usia 28 th.ada benjolan kecil persis d bwh dagu sy d bagian tengah. Bnjolannya ada d dalam kulit. Klo nelan benjolannya ikut gerak. Besarnya sekitar biji kacang. Ditekan tidak sakit. Menelan jg tdk sakit. Apa itu tdk berbahaya? ada gk obat oles untuk menghilangkan benjolan itu? Trims atas pncerahannya. Bls k email jg ya…

    Comment by yulis — April 15, 2014 @ 12:31 pm | Reply

  42. bulan kmrin anak saya yang berumur 8 tahun menjalani operasi pengangkatan kista duktus yang kedua kalinya,namun setelah satu bulan ini muncul kmbali benjolan di atas luka jaitan,tetapi bila saya suruh menelan benjolannya tidak bergerak seperti sebelumnya..yang ingin saya tanyakan apakah itu kista lagi atau bukan? mohon penjelasannya..terimakasih

    Comment by ibu nina — April 18, 2014 @ 12:21 pm | Reply

  43. Aw, this was a very nice writeup. In theory I’d want to create similar to this additionally – taking time and true effort to build a great short posting… however what could I say… I procrastinate alot and never seem to obtain a thing done produsen jaket kulit di bandung

    Comment by anisashaf — August 1, 2014 @ 12:19 am | Reply

  44. Ibu dokter sy tuti usia 26 thn.sy memiliki benjolan di dalam leher tepatnya di bagian atas samping kiri amandel..bentuknya bulet sebesar kelereng.benjolan itu sy ketahui ketika sy kls 2 smu.sy pernah memeriksakan ke dokter tht hasil dignosa katanya si kista yg berisi cairan sempat minum obat dr resep dokter tht tp ga mengempis sama sekali.setelah sy konsul lagi dokter menyarankan untuk di angkat.
    Tapi sampai sekarang sy belum melakukan operasi dikarenakn tidak ada dukungan dr keluarga yg katanya dampak dr operasi takut kegagalan dan terjadi hal yg tidak diinginkan, begitu pula dengan diri sy yg takut akan dampak dr hasil setelah operasinya.
    dok sy minta tolong saran untuk sy agar sy bisa mengambil tindakan yg jelas dan pasti baiknya untuk sy serta sy jg minta penjelasan mengenai seputar keluhan penyakit sy, terima kasih semoga saran dokter dapat membantu penyembuhan sy

    Comment by tuti — November 21, 2014 @ 12:50 pm | Reply

  45. […] kista duktus tiroglosus – catatan kecil | hanya ‘catatan … – PENDAHULUAN Duktus tiroglossus adalah suatu struktur anatomi embriologis yang membentuk suatu hubungan terbuka antara daerah asal perkembangan kelenjar tiroid …… […]

    Pingback by Kebaya House Of Tomy - Tips Memilih Baju Kebaya — January 29, 2015 @ 6:40 am | Reply

  46. adik saya berumur 7th di diagnosa dokter kista ductus tiroglosus dan di rujuk u/operasi pada bulan Juni 2014 benda di dlm berupa gumpalan daging,operasi berjalan lancar,setelah 6 bln kemudian di bln jan 2015 benjolan pd leher kembali muncul dan harus di operasi lg itu berupa cairan, operasi jg berjalan lancar. setelah operasi pada bln maret 2015(skrg) kembali muncul lg benjolan ini. apakah penyakit ini tdk bisa di sembuhkan kenapa sampai 3 kali benjolan itu ada terus padahal sdh di operasi?, apakah ini benar2 kista ductus atau tumor sih? mohon bantuan penjelasannya terima kasih.

    Comment by yusita — March 13, 2015 @ 1:52 pm | Reply

  47. apakah sama ini dengan penyakit struma nodusa non toksik? apakah bisa sembuh tanpa operasi?trimakasih…

    Comment by elyn — May 5, 2015 @ 9:20 pm | Reply

  48. saya ada benjolan dileher engak tau itu apa blm periksa takut banget hoaaam streessss oleh ini tetapi saya tidak pernah tinggalkan sholat Aamiin semoga disembuhkan semua masalah ini kalau

    Comment by chelsea strong — August 3, 2015 @ 5:29 pm | Reply

  49. Mungkinkah penyembuhan tanpaa melalui operasi bedah?.

    Comment by seno — April 2, 2016 @ 8:32 pm | Reply

  50. Dok slam kenl y saya ibu satu ank,nma saya tini..ank sya jg menderita penyakit kista duktus tylosus dok,sudah di opersi tpi kta doktr bedah ny masih ada yg menempel di dekt pembuluh drh itu gk berani di kotakkatik karn tkut pendrhn…nah pasca oprasi itu yg kambuh lgi doktr…saat ini tindknnya hnya disedot2 saja dok dh 4x disedot tpi gk hilng2 jg..yg saya mau tnyakn ap ad cra atau obat agar penykit anak saya hilng dan tak kambuh lagi dok..terima kasih atas bantuanny..

    Comment by Tini — June 11, 2016 @ 5:02 pm | Reply

  51. 2bln yg lalu anak saya operasi kista di bawah dagu. Sekarang tepat di bekas operasinya ada benjolan lagi . apa kah itu kista lagi atau bengkak pasca oprsi?

    Comment by dida — December 24, 2016 @ 12:50 am | Reply

  52. Detail…informatif..terimakasih banyak

    Comment by Setiawan — September 2, 2018 @ 11:12 pm | Reply

  53. hal ini yg sekarang terjadi pada putri saya yg berumur 17bulan..dokter mendiagnosa adanya kista duktus tyroglosus…dan menyarankan operasi..tapi kami skrg masih menimbang karena anak kami masih sangat kecil…mudah2n ada jalan ALLAH swt yg terbaik buat putri kami..kun faya kun

    Comment by Siti Rahmah — October 11, 2018 @ 9:05 am | Reply


RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Leave a reply to adliah Cancel reply

Blog at WordPress.com.